Program Jatim Bangkit JTV – Geliat Ekonomi Bangkit Tanpa Mudik, FEB Unesa Siap Berpartisipasi
Feb.unesa.ac.id-Surabaya, Senin
(17/6), Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Unesa Dr. Anang Kisyanto, S.Sos M.Si berkesempatan diundang sebagai
narasumber mewakili akademisi, hadir pula narasumber lain yaitu Ketua BPS Jatim
Dr. Dadang Hardiwan S.SI M.Si dan Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia
Jawa Timur Bapak Yatno W,
Dialog ini Mengambil Tema “Geliat
Ekonomi Bangkit Tanpa Mudik” yang mengupas tentang Roda perekonomian Jawa Timur
masa Pandemi. Kebijakan pemerintah terkait pengetatan dan laragan mudik
memberikan dampak pengurangan konsumsi rumah tangga terutama sector
transportasi, hotel restoran, makanan dan minuman dan sector sandang seperti
halnya larangan mudik tahun 2020 silam. Ternyata kebijakan pemerintah ini tidak
terlalu signifikan, berdasarkan Institute for Development of Economics and
Finance (INDEF) mencatat selama 2 minggu masa lebaran tahun 2020 lalu
uang yang beredar di masarakat mencapai 114T dan peredaran uang ini akan
diprediksi semakin naik di momentum lebaran tahun ini.
Kebijakan pemerintah tanpa mudik,
tahun ini ternyata tidak sama dgn tahun lalu, kebijakan mudik masih dapat
dikatakan agak longgar, dapat dibuktikan dengan pusat belanja masih terlihat
ramai. Menurut Dr. Anang Larangan mudik ini berdampak terhadap perekonomian
dijawa timur, terjadi penurunan kegiatan perekonimian namun tidak terlalu
signifikan penurunannya. “Jika dibandingkan lebaran tahun lalu optimis terjadi
peringkatan pertumbuhan meskipun tidak terlalu signifikan, hanya terjadi
pergeseran pola perilaku konsumen, yang dulunya memesan makan tradisional,
bergeser menjadi pemesanan online dari rumah dan hiburan ke digital marketing”
tutur Dr. Anang. “Peredaran uang masih menjadi indicator pertumbuhan ekonomi/jumlah
uang berputar menjadi indicator pertumbuhan ekonomi, apalagi menjelang lebaran
THR utk ASN dan Karyawan menambah jumlah uang yang beredar meningkat yang
nantinya menambah konsumsi masyarakat” tambah Dr. Anang. Situasi pandemic ini
sebagai momentum yang baik utk akselerasi era revolusi industry 4.0 yang tiap
produsen dipaksa untuk beradaptasi terhadap era revolusi 4.0
Dekan FEB menyatakan selama
masyarakat tetap konsisten dan masih peduli dengan protocol Kesehatan maka
optimis akan dapat menghentikan pandemic covid ini, dekan FEB Unesa yakin para
pelaku usaha mempunyai resistensi (ketangguhan) yang tinggi utk bertahan,
kreatifitas yang tinggi mencari dan mendesain produk2 yang baru.
Pada sesi akhir acara dialog Dr.
Anang mempunyai beberapa masukan bagi pengusaha di Jawa Timur khususnya untuk
dapat tetap bertahan dan meningkatkan perekonomian Jawa Timur antara lain :
Jangka pendek : (1) pelaku
usaha dituntut lebih kreatif lagi utk membaca peluang kebutuhan konsumen saat
ini, (2) Pelaku usaha perlu melakukan efisiensi dan sekaligus mengambil margin
keuntungan yang minimalis sebagai salah satu wujud gotong royong masyarakat
kita baik produsen maupun konsumen. Jangka menengah : digitalisasi
bisnis perlu segera dilakukan sehingga pemerintah haruis menciptakan ekosistem
bisnis digital
Saat ini kemdikbud, sudah
mewajibkan seluruh prodi menempuh matkul bisnis digital dan di FEB Unesa Semester depan akan membuka prodi bisnis
digital sebagai salah satu bentuk kontribsi FEB Unesa utk akselesrasi
digitalisasi bisnis dalam rangka revolusi industry 4.0,. (EHA)
Share It On: