Podcast “Eps. Blok Rokan, Plasma Bagi Nusantara" menangi lomba Virtual Challenge Energi Podcast Pertamina 2021

SURABAYA
(Humas FEB) –
Ketua Prodi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri
Surabaya Hendry Cahyono, S.E, M.E., dan Famz TV mendapat juara 1 Nasional
sekaligus sebagai podcast favorit dalam lomba virtual challenge energi podcast
yang diadakan oleh pertamina. Beliau sebagai narasumber dalam acara Ronny’s
time podcast yang tayang di Famz TV.
Dalam
pembahasan Blok Rokan sebagai episode di Ronny’s Time’s Podcast, Pak Hendry
sapaan beliau berbicara sebagai akademisi mengenai kembalinya Blok Rokan ke
Indonesia.
Blok
Rokan resmi beralih tangan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT
Pertamina Hulu Rokan pada Senin 9 Agustus
2021 lalu. Alih
kelola ini dimulai dengan penandatanganan head of agreement (HoA) yang menjamin
investasi CPI pada akhir masa kontrak. Setelah
mengelola Blok Rokan, maka Pertamina memiliki hak partisipasi (participating
interest/PI) 100 persen, termasuk 10 persen yang akan ditawarkan ke BUMD.
Pak Hendry mengatakan kembalinya Blok Rokan akan menjadi tantangan besar bagi pertamina yang
menjadi ladang minyak terbesar kedua setelah Blok Cepu, hal ini akan membantu memenuhi target
lifting minyak mentah Kementerian ESDM yang mencapai 1 juta barel per hari
(BOPD) pada 2030.
Pertamina menargetkan akan menambah titik sumur pengeboran di Blok Rokan yang saat ini sudah mulai dijalankan.
Sedangkan pengelola sebelumnya, Chevron, hanya mengandalkan lapangan Minas dan
lapangan Duri.
Saat ini, rata-rata produksi wilayah kerja tersebut sekitar 160,5 ribu barel
per hari atau sekitar 24 persen dari produksi nasional dan 41 juta kaki kubik
per hari untuk gas bumi. Menurut beliau, angka
tersebut masih masih bisa dinaikkan seiring
dengan optimisme pertamina.
Ia
menyebut Blok Rokan diperkirakan memiliki cadangan minyak sekitar 1,5 miliar-2
miliar barel. Cadangan itu setimpal dengan harga US$70 miliar atau sekitar
Rp1.008 triliun yang dikeluarkan Pertamina untuk mengelola wilayah kerja minyak
dan gas Rokan selama 20 tahun ke depan.
“Saya melihatnya masih cukup worth
it karena berdasarkan data dan pengamatan saya potensi di Blok Rokan masih
1,5 miliar-2 miliar barel dan potensi masih cukup besar untuk 20-30 tahun kedepan, tinggal
bagaimana dioptimalisasi serta menjalin kerjasama antara
PHR (Pertamina Hulu Rokan) dan SKK MIgas”.
Pungkasnya
Dalam closing statment beliau berharap “Saya
mengapresiasi hasil kerja keras pertamina atas berhasilnya pengelolaanya yang dikembalikan
ke bangsa sendiri, anak negeri sendiri. Ini yang patut kita syukuri, yang kedua
jangan sampai setelah kita kelola sendiri produksinya menjadi turun. Butuh kerja keras dan sinergi antar
BUMN semoga pasokan energi termasuk PLN juga mampu memasok energi di Blok
Rokan”. Imbuhnya
Tak lupa berbagai ucapan selamat mengalir kepada Hendry
Cahyono, S.E., M.E., dan Famz TV salah satunya dari Wakli Dekan bidang Kemahasiswaan
FEB UNESA Dr. Khoirul Anwar S.Ag., M.EI., yang mengucapkan selamat serta
harapan “semoga dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada civitas
akademika serta adik-adik mahasiswa fakultas eknomika dan bisnis UNESA”.
Tuturnya. (Sal)
Share It On: