“2021 Siap Tatap muka”

Berbulan-bulan sudah
menjalani proses belajar mengajar secara online atau daring yang diakibatkan pandemi Covid-19, baru-baru ini diumumkan akan dibukanya sekolah pada tahun
depan dan melakukan belajar mengajar
secara tatap muka.
Menteri
Pendidikan dan Kebudyaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim telah mengumumkan melalui akun
YouTube Kemendikbud RI bahwa memperbolehkan kegiatan belajar mengajar secara
tatap muka kembali dilaksanakan.
“Jadinya bulan Januari 2021. Jadi daerah dan sekolah diharapkan dari sekarang
kalau siap melakukan tatap muka, kalau ingin melakukan tatap muka, harus segera
meningkatkan kesiapannya untuk melaksanakan ini dari sekarang sampai akhir
tahun,” jelas Nadiem.
“Jadinya bulan Januari 2021. Jadi daerah dan sekolah diharapkan dari sekarang
kalau siap melakukan tatap muka, kalau ingin melakukan tatap muka, harus segera
meningkatkan kesiapannya untuk melaksanakan ini dari sekarang sampai akhir
tahun,” jelas Nadiem.
Ada tiga pihak yang menentukan
apakah sekolah boleh dibuka apa tidak, yang pertama itu ada Pemda atau Kanwil,
yang ke dua adalah Kepala Sekolah harus menyetujui dan yang ke tiga adalah
perwakilan orang tua melalui komite sekolah
“pembelajaran tatap muka ini
diperbolehkan tidak diwajibkan” tegas Nadim.
Nadiem menyebut,
bahwa kebijakan ini berdasarkan keputusan bersama 4 menteri, yakni Menteri
Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam
Negeri.
"Pemerintah pada hari ini melakukan
penyesuaian kebijakan untuk memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah,
kantor wilayah Kementerian Agama, untuk menentukan pemberian izin pembelajaran
tatap muka di sekolah-sekolah di bawah kewenangannya," lanjutnya.
Nadim juga menegaskan
sekolah-sekolah dibuka kembali pada awal tahun 2021. Namun sekolah harus
menerapkan protokol kesehatan dengan baik jika ingin menjalankan pembelajaran
tatap muka, seperti :
·
Sanitasi, termasuk toilet bersih dan layak.
·
Fasilitas kesehatan.
·
Kesiapan menerapkan wajib masker.
·
Sarana cuci tangan atau hand sanitizer dan
disinfektan.
·
Menyediakan thermogun
(alat pengukur suhu tubuh).
·
Pemetaan satuan pendidikan untuk mengetahui
siapa yang punya komorbid (penyakit penyerta).
·
Menyetorkan surat rapid test untuk luar daerah
Share It On: